Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

The Evening Rhythm

I have a good day Break down all small problems The thing that makes me happy A fine day I walked alone, I fell many times But I kill all selfishness that eats my passion This sweat becomes very meaningful For families, for their future I'm at evening My job is to pray the best Get a better tomorrow And love myself more

Meretas Rapuh

Penuh dengan keyakinan Aku genggam sendiri tanganku Berlari pada semangat yang tak padam Walau jatuh berkali-kali Kulepas benih benci seluruhnya Kuredam segala amarah Melintasi perjalanan dengan orang-orang yang memulihkan energiku Nikmati menit demi menit berjalan Genggaman gelora jiwa ini semakin kuat Aku habiskan hariku dengan hal-hal membangun dan meyakinkan Meretas ruang-ruang kosong di setiap harapan Hingga waktuku benar-benar hidup

The Predilection

Kau lepas segala runtuh karena dahaga rindu Sangat hening senyummu meluluh hati Degup jantung tubuh bergetar Ini membuatku ingin hidup lebih lama Keningku, peluh mengering Sejukmu, buatku bersujud Tenangku, harimu membaik Ini membuatku ingin hidup lebih lama Kau lepas hatimu jauh ke dalam diriku Mengerti dan cerahkan wajah Kita akan bertemu Dan hariku ingin menyapamu lebih dekat

Jendela Terbuka

Dengan hati menahan Sudah hampir mati terasa Tetap membenak, melintas Waktu yang sangat hebat Dengan mata bercakap Berjalan, meresapi larinya detik-detik Namun diri menjadi patung Tubuh semakin kaku, habis karena malu Jendela terbuka Mendekat tatap memandang Apa kabar di dalam dada? Sudah berani bicara?

Deep Conversation

Gelap yang menyenangkan Degup jantung berperan Bagai percakapan tanpa satuan Semangat ini berjalan Telinga dengan telinga Topik dengan topik menyambungnya Senyum bermekaran layaknya bunga Pembicaraan memeluknya Menebarkan tawa kecil sebelum terlelap Merayakan lelah yang hilang sudah Saling bermimpi tertangkap Malam yang indah

One Monday

Padamu relung hati di hari-hari Kau redam segala keraguanmu Jalan, langkah demi langkah di waktumu Tiada Senin yang begitu indah dari ini Sedikit terjerat kalut Namun hanya senyum yang kau selami Peluhmu cahaya Memeluk erat tubuhmu sendiri hingga malam yang dingin Padamu relung hati di hari-hari Begitu dalam detik yang kau lalui Kau tolak pelik, sangsipun menjauh Bahagialah pengisi senyumku