Pernahkah kau merasa segala arah menekan? Terdorong, terdorong, terdorong, terhempas namun tak jua lepas Adakah sendiri yang menenangkan? Malam ini begitu rumit Ketika sandar tidak mengenal sadar sesaat Entahlah sudah… Saya harus memejamkan mata Semoga sepertiga gelap menjemput Tanpa ada lagi yang terenggut Sambil berharap kembalinya puing-puing reruntuhan rasa percaya, perlahan
Hai rekan . . . Sudahkah kau merasa bahagia Aku sangat berharap akan kehadiranmu kembali Rinduku tak tertahankan setiap menolehmu Seperti ingin ku putar balik semuanya Apa kau rasakan hal yang sama ? Inginkah engkau berbagi cerita kembali ? Sulitnya dirimu hanya sekedar tak lama bertatap Bahkan menoleh pun tidak Sekarang ku pasrah Tapi ku tak pernah penat akan mengingat kisah kita Berbahagialah rekan
Damai menghinggapi diri ini saat dipandangi pemandangannya Angin di sekitaran berhembus begitu kencang Naskah Tuhan yang sangat luar biasa terpampang di bumi Papua Alangkah unik, sungguh unik Danau Sentani Untaian istimewa yang lekat akan sejarah dahulu kala Semakin menguatkan keelokan danau ini Estetika tergoreskan oleh Tuhan bergambar cinta pada tengahnya Nelayan-nelayan pun seakan terpanah hatinya Terkirakah diri ini untuk menyambanginya Alam Indonesia mana yang kita ragukan Negeri dengan sejuta pesona Ini salah satu yang terindah, Danau Sentani
Komentar
Posting Komentar